Setiap orang pasti pernah mendengar tentang konsumerisme. Dari orang yang lebih mementingkan barang ber ‘merk’ daripada makanan bergizi sampai anak-anak yang sengaja menghilangkan HP-nya supaya dibelikan model hp yang baru. Ada banyak contoh nyata konsumerisme dalam kehidupan sehari-hari baik disadari atau tidak. Lalu, bagaimana supaya kita dapat lebih sadar dengan konsumerisme? Khususnya, bagaimana supaya sebagai orangtua kita tidak memberi pengaruh yang buruk kepada anak soal konsumerisme?
Pengertian dan Penyebab Konsumerisme
Konsumerisme merupakan ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang secara berlebihan, tanpa sadar, dan berkelanjutan. Pembelian barang-barang ini hanya didasari keinginan dan tidak mempertimbangkan kebutuhan (Sumber: Wikipedia Indonesia).
Adapun penyebab utama konsumerisme ini adalah kenyataan bahwa manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas sementara kemampuannya terbatas. Hal ini menyebabkan manusia tidak pernah puas (karena keinginananya tidak terbatas) sehingga konsumerisme pun terjadi secara alami.
Konsumerisme Dalam Keluarga
Setelah mengetahui definisi dan penyebab konsumerisme. Bagaimana dengan konsumerisme dalam keluarga? Menurut Maeya Zee, 3 market yang paling diincar untuk konsumerisme adalah anak-anak, ibu (istri), dan remaja.
“Soalnya kalau anak mau, biasa ibu ga tega sementara kalau istri yang mau barang suami yang ga tega. Kalau remaja ya biasanya orangtua ngalah,” jelas Maeya Zee
Karena inilah penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak tentang harga dan fungsi suatu barang sejak dini sekaligus mengingatkan diri untuk jangan membiarkan anak menjadi konsumtif dengan memenuhi semua kemauan mereka (terutama karena alasan sayang). Ingat, membeli barang itu tidak dilarang, selama barang tersebut dibutuhkan. Ada harga, ada kualitas, ini juga tidak salah selama harga barang yang dibeli sesuai dengan kemampuan masing-masing. Yang penting, jangan jadikan kualitas sebagai alasan untuk membeli barang mahal yang diluar kemampuan karena sebutuh apapun itu tetap menjadi konsumerisme.
Yang bahaya adalah orangtua kadang tidak menyadari bahwa dirinya justru menjadi contoh konsumerisme. Misalnya, si Ibu suka pergi creambath ke salon dan suatu saat membawa anaknya. Gara-gara itu, si anak seterusnya ikut kalau Ibunya pergi ke salon terlepas dia butuh atau tidak. Ini adalah contoh dimana orangtua tanpa sengaja malah mengenalkan biaya-biaya yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Untuk itulah selain mengajarkan, orangtua juga harus bisa memberi contoh-contoh yang baik soal penggunaan uang karena contoh inilah yang akan ditiru anak-anak.
Konsumerisme di Lingkungan
Bagaimana bila sebagai orangtua merasa sudah memberikan contoh yang baik tapi anak tetap konsumtif? Bisa jadi ini karena pengaruh dari lingkungan. Salah satu contohnya yaitu lingkungan sekolah yang menjadi ajang pamer. Kalau ada teman si anak yang memamerkan betapa bagus atau mahalnya barang yang mereka miliki kemudian dipuji, bisa jadi anak akan merasa minder kalau barang yang dia miliki tidak sebagus/semahal milik temannya.
Menghadapi masalah ini, Maeya Zee mengaku dirinya pernah merasakan hal yang sama sewaktu kecil. Solusinya menurut Maeya yaitu anak harus diajarkan juga untuk percaya diri dengan apa yang dia miliki.
Melly Kiong berkata bahwa anaknya mempunyai jawaban yang pas untuk teman-teman sekolah yang memamerkan tas mahalnya, “Semahal apapun tas itu, ga bisa dipake terbang kan?” begitu kata anak Melly Kiong. Ini mengingatkan kita bahwa kembali yang penting dari suatu barang adalah fungsinya.
Greedy mind seeks pleasure, grateful soul finds happiness. Pikiran yang serakah mencari kesenangan (sesaat) tapi pikiran yang bersyukur mendekatkan pada kebahagiaan.
Dengarkan versi lengkap talk-show ini dengan link berikut dibawah ini
Consumerism
Everyone must have heard about consumerism at least once. From people who cares more about branded stuff than healthy food to kids who intentionally lost their phone so their parents will buy them the latest model, there are a lot of very real examples of consumerism in our everyday life. So, how do we become more aware of consumerism? Especially, as parents, how to give positive influence to our children regarding consumerism?
The Definition and Cause of Consumerism
Consumerism is an ideology that makes a person or group to carry out the process of consuming or using goods excessively, unconsciously and continuously. Moreover, the purchase of these goods is only based on desire and does not consider one’s need for the items. (Translated from Indonesian Wikipedia)
The main cause of consumerism is the fact that humans have unlimited desires while their abilities are limited. This fact causes humans to never feel satisfied (because they keep on desiring more) and so consumerism happen naturally.
Consumerism Within Family
After understanding the definition and cause of consumerism, what about consumerism within family? According to Maeya Zee, the 3 market that are most targeted for consumerism are children, mother (wife), and teenager.
“Because if children want something, its usually the mother that gives in, while if the wife wants something, the husband will give in. With teenagers, most parents just give in regardless of reason,” Maeya explained.
This is why it’s important for parents to teach their children the value and function of things from an early age while also reminding themselves (as parents) not to let children be consumptive by granting all of the children’s wants (especially because reasons of affection/love). Buying stuff is not forbidden, as long as that stuff is actually needed. Quality comes with price, wanting quality isn’t wrong as long as the price of the stuff bought is in accordance to the person’s ability. Don’t let quality be a reason to buy stuff that are out of one’s abilities because no matter how much the stuff is needed, that is still a form of consumerism.
What’s dangerous is that parents sometimes didn’t realize that they can become an example of consumerism for their children. For example, a mother enjoys going to the salon for a cream bath every now and then and decided to bring her child one day. However, because of that, the child then demands to be brought for cream bath every time the mother goes to the salon regarding of needs. This is a prime example of parents unknowingly introducing unneeded fees to their children.
That’s why other than teaching, parents must also give good example of money management because example is what will stick and be followed by children.
Consumerism in Children’s Environment
What if parents feel like they already give good example but somehow their children are still consumptive? Then, it could be a case where children are influenced by their surrounding environment. One such environment could be school, where children will often brag about their stuff. If for example, the child has a friend at school that brags about how good or how expensive his stuff is and said friend then becomes popular or is praised, the child could then feel inferior because he doesn’t have such a good or expensive stuff.
Regarding this problem, Maeya Zee confessed she has felt the same inferiority when she was little. The solution according to her experience, is that children must also be taught to be proud with what they have.
Melly Kiong added that her son has answer for when his friend brags about an expensive school bag, “No matter how expensive the bag, you can’t use it to fly, can you?” said Melly Kiong’s son. This reminds us back to the fact that in the end, what’s important is the stuff’s function.
Greedy mind seeks pleasure, grateful soul finds happiness.
Listen to the full version of this talk-show by clicking the link below.
↑Post ini tersedia dalam 2 bahasa, klik lingkaran diatas untuk mengganti bahasa↑
This post is available in 2 languages, click the circle above to change language
Pictures taken from Freepik: <a href=’https://www.freepik.com/vectors/business-card’>Business card vector created by roserodionova – www.freepik.com</a> <a href=’https://www.freepik.com/photos/sale’>Sale photo created by freepik – www.freepik.com</a>