Pada suatu sore menjelang magrib, anak kami nomor dua, Ghify, 12 tahun, pulang ke rumah dengan kondisi tubuhnya penuh lumpur. Ia pulang sambil mendorong sepedanya. Tenyata, Ghify jatuh ke sawah bersama sepeda kesayangannya itu.
Awalnya saya mau ngomel, tapi ingat webinar Mindful Parenting. Saya tarik napas panjang dan diam.
Saya minta Ghify menceritakan apa yang dialaminya. Ghify menjelaskan bahwa sepedanya oleng dan akhirnya nyebur ke sawah. Saya mendengarkan ceritanya sampai selesai tanpa menyela (Dimensi 1).
Saya tatap matanya dan saya melihat ada kejujuran di sana. Saya tidak menghakimi dan menyalahkan Ghify atas kejadian tersebut (Dimensi 2).
Saya berhasil mengendalikan diri dan tidak marah sambil menasihati Ghify untuk lebih berhati-hati (Dimensi 3), dan menyuruhnya segera membersihkan tubuhnya sekaligus mencuci sendiri baju dan celananya yang kotor karena lumpur (Dimensi 4).
Setelah Ghify selesai mandi, saya kemudian bertanya dengan welas asih apakah ada bagian tubuhnya yang terasa sakit setelah jatuh tadi (Dimensi 5).
Dengan praktik 5 DMP terhadap anak kami, saya merasa bahagia dan sungguh-sungguh membuat hati tenang serta anakpun merasa senang diperhatikan.
Smile,
Welly Mutia – eMKaBukittinggi
21-03-2022