Salam Mindful
Sesungguhnya apa tujuan kita memiliki anak? Karena menikah? Karena ingin ada yang meneruskan nama keluarga? Karena perintah agama? Atau malah ada yang karena dorongan keluarga besar?
Apapun alasannya, memiliki anak adalah suatu karunia besar. Sekaligus amanah yang --suka tak suka, mau tak mau-- kita akan diminta pertanggungjawabannya di dunia maupun di akhirat. Ketika kita memiliki anak, ia akan menjadi tumpuan harapan bagi orang-orang di sekelilingnya. Semua orang (termasuk kita, orang tuanya) pasti mengharapkan anak itu akan tumbuh menjadi sosok yang cerdas, baik hati, sopan santun, berakhlak mulia.
Mendidik anak memiliki karakter-karakter mulia seperti yang disebutkan di atas, tentulah sangat tak mudah. Apalagi jika kita memiliki banyak kesibukan. Kita sering merasa kewalahan mengatur waktu dan tenaga untuk mendidik anak sekaligus mengerjakan hal-hal lain: mengurus rumah tangga, mencari nafkah, atau kegiatan lainnya. Akibatnya tak jarang urusan pendidikan anak jadi terabaikan.
Mengapa hal ini terjadi? Bukan karena orang tua sengaja mengabaikan (pendidikan) anak. Selain karena kesibukan dan rutinitas yang padat akibat tuntutan hidup, banyak orang tua yang merasa tidak sempat mendidik anak, kemudian berharap sekolah yang akan mendidik anak-anak mereka. Tentu ini tidak salah, tapi dampaknya adalah orang tua memiliki mindset bahwa mereka sudah bayar uang sekolah, sehingga mereka merasa tidak perlu lagi memikirkan pendidikan anak.
Padahal pondasi pendidikan anak dari usia 0-6 tahun ada di rumah. Orang tua adalah guru pertama bagi seorang anak, sosok pertama yang dilihat dan dicontoh oleh seorang anak.
Inilah pentingnya home education (pendidikan di rumah). Orang tua perlu sadar bahwa mereka bertanggung jawab mendidik anak-anaknya agar kelak manjadi manusia dewasa yang berkarakter mulia. Tidak mungkin sekolah bisa berhasil mendidik seorang anak jika tidak didukung oleh orang tuanya.
Home education yang baik, saat dikombinasikan dengan school education (pendidikan di sekolah) yang baik pula, maka hasilnya akan luar biasa.
Bagaimana cara menjalankan home education yang efektif?
Dan bagaimana cara membangun interaksi yang positif dan harmonis antara orang tua (di rumah) dan guru (di sekolah)?
Untuk itulah eMKa hadir.
Siapa Kami
Melly Kiong adalah ibu rumah tangga yang pernah bekerja selama 20+ tahun dan mendapatkan predikat best seller di dua perusahaan swasta nasional. Kendati demikian, Melly mampu menyeimbangkan kehidupannya antara keluarga dan karier. Di saat yang sama, Melly juga menaruh perhatian pada dunia parenting dan merasa prihatin akan hilangnya moral etika dan daya juang anak-anak di sekelilingnya. Menurut Melly, hal ini disebabkan oleh kesibukan orang tua yang bekerja dan kurang kreativitas mereka dalam cara mendidik anak-anaknya di era globalisasi yang semakin kompetitif.
Melly resign pada tahun 2009 dan menjadi praktisi mindful parenting atau pengasuhan keluarga yang berkesadaran. Berkat ketekunan dan kreativitasnya dalam mempraktekkan mindful parenting, Melly sering diundang menjadi pembicara dalam acara-acara seminar di berbagai komunitas, institusi pendidikan, perkantoran dan instansi Pemerintah.
Tahun 2014 Melly bersama rekannya, Budiman Goh, mendirikan komunitas Menata Keluarga (eMKa) dengan tujuan menyebarluaskan konsep Mindful Parenting eMKa ini ke seluruh Indonesia agar tercipta masyarakat Indonesia yang lebih mindful dan lebih berkualitas.
Selain mengisi acara seminar dan menulis buku, Melly juga sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, salah satunya adalah mendirikan Rumah Moral, yaitu kegiatan sosial yang berfokus pada pengembangan potensi anak-anak berkebutuhan khusus.
Beberapa prestasi dan penghargaan yang pernah didapatkan Melly antara lain:
2013 mendapatkan Tupperware SheCAN Award sebagai Wanita Inspiratif.
2016 mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Pegiat Pendidikan Keluarga.
2017 buku perdana berjudul “Siapa Bilang Ibu Bekerja Tidak Bisa Mendidik Anak dengan Baik?” mendapatkan penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) dan menjadi koleksi US Library.
2019 terpilih sebagai Pejuang Pendidikan Keluarga dari Gubernur DKI Jakarta.
Melly Kiong
Founder/CEO
Budiman Goh adalah seorang eksekutif di perusahaan swasta nasional, praktisi hidup eling (mindful), pengajar, peneliti, penulis dan aktivis sosial. Budiman memiliki banyak pengalaman di bidang pemasaran dan startup digital, dan sering menjadi pembicara di acara talkshow dan podcast di YouTube.
Berangkat dari rasa cinta terhadap bangsa Indonesia yang konon adalah bangsa besar (terbukti dari peninggalan artefak sejarahnya yang luar biasa), Budiman bersama Melly Kiong mendirikan eMKa Manajemen untuk membantu keluarga Indonesia agar dapat mempersiapkan generasi muda yang unggul. Mereka menggali kembali falsafah dan kearifan yang pernah diwariskan oleh nenek moyang kita. Berbagai literatur telah ditelaah dan berbagai diskusi kecil dilaksanakan untuk memberikan warna bagi pola pengasuhan dalam keluarga yang bernapaskan pada kesadaran (eling).
Budiman meyakini bahwa penciptaan generasi baru Indonesia yang unggul harus dimulai dari keluarga yang eling/mindful. Konsep mindful parenting eMKa yang diusungnya telah diterapkan di berbagai tempat dan membuahkan hasil yang berdampak positif pada keluarga, masyarakat dan lingkungan.
Mengutip kalimat pendahuluannya dalam buku Mindful Parenting ala Melly Kiong (2014): "Saatnya kita menjadi malu untuk melihat praktik korupsi dalam negeri ini, miris melihat narkoba yang merajalela, menangis melihat bangsa besar ini ternyata masih terjajah oleh warisan budaya penjajah. Mari kita mulai dari diri kita, keluarga kita, dan lingkungan kita! Kami yakin bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat dan kokoh."
Budiman Goh
Co-Founder/Komisaris
Amelia Rizky adalah seorang ibu dengan seorang putra. Perjalanan hidup mengantarkan Rizky berkenalan dengan Melly Kiong sejak ia masih muda, tepatnya setelah lulus SMP. Dari Melly Kiong langsung, Rizky menyaksikan sendiri bagaimana beliau mempraktekkan nilai-nilai mindful parenting kepada keluarganya. Bisa dikatakan Rizky telah belajar mindful parenting eMKa sejak sebelum ia menikah dan punya keluarga sendiri.
Berkat ketekunan dan loyalitasnya, Rizky dipercaya menjadi staf di eMKa dan Yayasan Karakter Eling Indonesia sejak tahun 2016 hingga sekarang.
Motto hidupnya adalah “tidak ada perjuangan yang mudah” dan “jadilah manusia yang bermanfaat bagi sesama”.
Amelia Rizky
Mia Mekar Puspa
Mia Mekar Puspa adalah seorang ibu rumah tangga selama 13 tahun, hingga akhirnya bergabung dalam Menata Keluarga (eMKa) di tahun 2024. Pernah mencicipi berbagai macam profesi: guru kursus bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, pengarah gaya dan jurnalis di sebuah majalah wanita, sekretaris di sebuah perusahaan swasta nasional, dan guru kelas di sebuah sekolah nasional plus berkurikulum Cambridge.
Saat menjadi guru, Mia sangat menaruh perhatian di bidang pendidikan. Mia memperhatikan murid-muridnya yang bersikap baik dan beretika adalah hasil didikan orang tua yang mindful. Karena itu ketika anak pertamanya lahir, Mia memutuskan untuk berhenti bekerja agar fokus pada pendidikan anak-anaknya.
Dengan berbekal pengalamannya ketika masih bekerja, ditambah pengalamannya saat menjadi fulltime housewife, Mia bertekad memberikan kontribusi lebih nyata kepada masyarakat yang lebih luas, agar tercipta generasi muda Indonesia yang beradab, tangguh dan cinta Tanah Air.
Copyright © 2024 eMKa Manajemen. All Rights Reserved.